Saturday 10 August 2013

KOREKSI KITAB MANAQIB SYEIKH ABDUL QADIR JAILANI

     Syekh Abdul Qadir al Jailani merupakan tokoh sufi paling masyhur di Indonesia. Tokoh yang diyakini sebagai cikal bakal berdirinya Tarekat Qadiriyah ini lebih dikenal masyarakat lewat cerita-cerita karamahnya dibandingkan ajaran spiritualnya. Terlepas dari pro dan kontra atas kebenaran karamahnya, Biografi (manaqib) tentangnya sering dibacakan dalam majelis yang dikenal di masyarakat dengan sebutan manaqiban.


Nama lengkapnya adalah Abdul Qadir ibn Abi Shalih Abdullah Janki Dusat al-Jailani. Al-Jailani merupakan penisbatan pada Jilan, yaitu daerah di belakang Tabaristan. Di tempat itulah ia dilahirkan. Selain Jilan, tempat ini disebut juga dengan Jailan dan Kilan.


Kitab-kitab Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jaelani yang banyak beredar di Indonesia, pada umumnya disusun oleh penulis-penulis Indonesia yang maraji’nya (sumber pengambilan) dari kitab-kitab berbahasa Arab yang antara lain, seperti Tafrijul Khathir, Muzkin Nufus, Lujainid-Dani.


Buku-buku tentang BARJANZI versi Indonesia antara lain :
1. Madarij Al-Su’ud ila Iktisah Al-Burud – Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi Al Bantani. Berbagai Terbitan.
2. Sabil Al-Munji (berbahasa Jawa) - Abu Ahmad Abd Al-Hamid Al-Qandali (Kendal)
3. Nur Al-Lail Al-Duji wa Miftah Bab Al-Yasar (berbahasa Jawa) – Hasan Al-Attas (Pekalongan).
4. Munyah Al-Martaji fi Tarjamah Maulid Al Barjanzi (berbahasa Jawa) – Asrari Ahmad (Wonosari Tempuran).
5. Al Qaul Al-Munji Ala Ma’ani Al Barjanzi (berbahasa Jawa) – Sa’ad Bin Nashir bin Nabhan. (Surabaya).
6. Badr Al-Daji Fi Tarjamah Maulid Al-Barjanzi (berbahasa Indonesia) – M. Mizan Asrari Zain Muhammad (Sidawaya, Rembang).


Di bawah ini buku-buku Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jailani (asal terjemahan dari- Lujjain Al-Dani. Penulis, Ja’far Ibn Hasan Ibn ‘Abd Al-Karim Ibn Muhammmad (1690-1764) beliau juga menulis buku Al-Iqd Al Jawahir (al-Barjanzi) dan Qishshah Al-Mi’raj); di terbitkan di Indonesia dengan berbagai versi ;
1. Jauhar Al-Asnani ‘Ala Al-Lujjain Al-Dani Fi Manaqib Abd Al Qadir – Abu Ahmad Abd Al Hamid Al-Qandali (Kendal) : Al Munawwir.
2. Al-Nur Al Burhani Fi Tarjamah Al Lujjain Al-Dani – Muslih Bin Abd Al Rahman Al Maraqi (Semarang), Toha Putra.
3. Lubab Al Ma’ani Fi Tarjamah Lujjain Al-Dani – Abu Muhammad Salih Mustamir Al Hajaini (Kudus), Menara.
4. Al Nur Al-Amani Fi Tarjamah Al Lujjain Al-Dani – M. Mizan Asrari Zain Muhammad (Sidawaya Rembang) ; Terbitan sendiri.
5. Khulashah Al Manaqib Li- Al-Syaikh ‘Abd Al-Qadir ‘Abd Al Qadir Al-Jilani – Asrari Ahmad (Wonosari, Tempuran) Surabaya, ‘ Istiqomah.
6. Wawacan Kangjeng Syaikh ‘Abd Al-Qadir Jilani R.A (berbahasa Sunda) Bandung, Sindangdjaja.
7. Manaqib Syeikh Abdulqadir Jailani Radhiyallahu Anhu (berbahasa Arab dan Indonesia) – Abdallah Shonhaji. Semarang, Al-Munawir.
8. Lubabul Ma’ani – Abi Shaleh Mustamir (Juana, Jawa Tengah)
9. Miftahul Babil Amani - Moh. Hambali. (Semarang, Jawa Tengah)
10. An Nurul Burhani – A. Lutfi Hakim dkk (Semarang, Jawa Tengah)
11. Nailul Amani – A.Subhi Masyhadi. (Pekalongan, Jawa Tengah).




Koreksi Terhadap Kitab Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jailani


Dalam kitab Manaqib tersebut tertulis;


o Syaikh Abdul Qadir Jailani pernah duduk selama 30 tahun dengan tidak bergeser dari tempatnya karena ketaatannya kepada nabi Khidir.


Pada waktu pertama kali masuk Irak, Syaikh Abdul Qadir Jailani ditemani Khidir, dan Syaikh belum pernah mengenalnya sebelum itu. Kemudian Khidir memberikan isyarat kepadanya agar ia tidak disalahi dan kalau sampai hal itu terjadi maka akan menjadi sebab perpisahan antara keduanya. Maka berkatalah Khidir kepadanya: “Duduklah di sini !” Maka beliaupun duduk ditempat yang ditunjuk oleh Khidir itu selama tiga tahun, yang selalu dikunjunginya setiap setahun sekali dan katanya lagi: “Janganlah engkau bergeser dari tempat itu sampai aku datang” (Lubabul Ma'ani hal. 20)


Bantahan :
Cerita ini terlalu mengada-ada. Duduk selama 3 tahun tanpa beranjak/bergeser dari tempat duduknya adalah mustahil. Bagaimana Syaikh Abdul Qadir Jailani mengambil air wudhu, Shalat Jum’at dan Shalat ‘Id ?




o Diceritakan juga bahwa Syaikh Abdul Qadir Jailani pernah bermimpi junub sebanyak 40 kali dalam waktu semalam. (Lubabul Ma'ani, hal. 20-21).


Bantahan :
Kebohongan yang luar biasa, cukupkah waktu untuk 40 kali tidur, 40 kali bermimpi bersetubuh dan 40 kali mandi janabat ?




o 100 ulama merobek-robek baju sendiri (Lubabul Ma'ani, hal. 23-24)


Bantahan :
Sungguh tidak masuk akal dan tidak pernah terbayang dalam angan-angan orang yang normal akalnya bahwa seorang yang saleh dan ulama yang ikhlas seperti Syaikh Abdul Qadir Jailani sampai hati melihat para ‘aimmah merobek-robek pakainnya dan bertingkah polah seperti orang yang tidak waras.




o Di antara kekeramatan Syaikh Abdul Qadir Jailani, bahwa seekor burung Elang yang terbang di atas majlis syaikh, dimohon kepada angin agar dipenggal leher burung tersebut, maka putuslah leher burung Elang tersebut. (Lubabul Ma'ani, hal. 59)


Bantahan :
Burung adalah binatang yang tidak dibekali akal seperti manusia dan tidak dibebani tata tertib hidup serta tidak terikat dengan berbagai aturan sesamanya. Ia terbang mengikuti naluri hayawani tanpa memperdulikan apakah ada makhluk lain yang terganggu olehnya. Maka alangkah teganya hati Syaikh Abdul Qadir Jailani untuk membunuh burung Elang tersebut.


أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَافَّاتٍ وَيَقْبِضْنَ ۚ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا الرَّحْمَٰنُ ۚ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ بَصِيرٌ
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu”. (QS. Al Mulk : 19).


أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ ۖ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ
“Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. An Nur : 41).




o Diantara kekeramatan lainnya. Matinya seorang pelayan karena sorotan mata Syaikh Abdul Qadir Jailani karena kesalahannya tidak sudi meletakkan kendi kearah kiblat. (Lubabul Ma'ani, hal. 58-59)


Bantahan :
Peristiwa kesalahan yang tidak patal sehingga membuat Syaikh Abdul Qadir Jailani untuk membunuh, apakah mungkin dilakukan bagi seorang syaikh yang berakhlaq mulia ?




o Syaikh Abdul Qadir Jailani meramal nasib (Lubabul Ma'ani, hal. 59-64)


Bantahan :
Mirip Mama Lauren aja.




o Syaikh Abdul Qadir Jailani menjamin para muridnya masuk surga (Lubabul Ma'ani, hal. 80-81)


Bantahan :
Lebih hebat daripada Rasulullah

27 comments:

  1. kok cuma membantah koreksinya mana disertai riwayat atau hujah2 yg sahih anak paud jg bisa lol

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau begitu buktikan terlebih dahulu mana riwayat atau hujah2 yang sahih kalau Syeikh Abdul Qadir Jaelani itu sehebat dalam kitab Lubabul Ma'ani melebihi Rasulullah SAW.

      Delete
  2. Kalau anda tidak percaya dengan karomah Syaikh Abdul Qodir, lalu kenapa anda pusing-pusing untuk memikirkannya dan terus mengkritiknya, itu berarti anda peduli dengan Syaikh Abdul Qodir, dan itu berarti anda sudah kena karomah beliau...

    ReplyDelete
  3. Ambil critanya yg baik n jadikan tauladan jgn hny bicara kekurangny tnp mlihat klebihany...

    ReplyDelete
  4. Semua yang terjadi itu benar adanya, untuk mengetahuinya diperlukan Guru Mursyid untuk membimbing. Terpujilah Sulthonul Auliya Sayidi Saddati Muhyidin Abdul Qodir Al Jailani Ra.

    ReplyDelete
  5. anda kurang pengalaman kk ikhsan...
    coba belajar lbih bnyak,,dan anda akan tau kelebihan rasulullah...
    maklom aja

    ReplyDelete
  6. Bukan 30 tahun ,tapi 3 tahun... cobak kamu baca di BAB 3 yg asli tex arabnya.disitu tertulis "STALAASTA SINIINA".Bukan "STALAASTIINA".Kalau tdk menguasai tatabahasa arab ,jng asal main terjemahan/kopi pasti dari orng2 yg tdk bertanggung jawab.Dapat dosa krn meremehkan WELI ALLAH.Allah berfirman "Barang siapa memusuhi wali KU ,Sama saja mengajak perang Dengan KU".Kamu berani nantang perang ALLAH TA'ALA ???

    @ Hati2 faham khawarij..

    ReplyDelete
  7. Otak anda terlalu kecil untuk memahami sebuah karomah, karomah hanya dapat dterima dgn keimanan...ASYHADU ALLA ILAAHA ILLALLOH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ROSUULULLOH WA ASYHADU ANNA ABDAL QODIR WALIYULLOH..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngapain kalian ini berpusing pusing dengan karomahnya orang. Carilah karomahmu sendiri

      Delete
  8. gak usah jauh-jauh deh....

    Anda 'percaya/iman' gak kalau nabi Muhammad itu ISra' dan Mi'raj ? ruhnya saja atau sama badannya ??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut anda bagaimana?dan ngapain pula anda bertanya begitu?

      Delete
  9. orang kalau kitabnya baru satu gampang sekali mengkritisi orang, bahkan sosok kharismatik syaikh abdul qodir jailani pun di kritisi, laa khaula wa laa quwwata illa billah..

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  11. kalo sudah jadi wali silahkan kritik orang............

    ReplyDelete
  12. Enter your comment...apah bein riyah....

    ReplyDelete
  13. intinya kurang faham yang mana mukjizat dan karomah coba ngaji lagi logika anda belum cukup hanya dengan membuat blog ini afwan

    ReplyDelete
  14. Orang ini sok pinter, semua itu adalah karomah yg di berikan ALLAH, klau karomah di pikir secara akal seperti inilah jadinya, semua di kritisi, orang ini bukan pandai baru belajar ilmu sebesar dzarroh saja, sdh brani mengkritisi sulthon auliyak, akal kmu itu lemah tdk akan mampu mikir tentang karomah smoga ALLAH memberi hidayah dan sadar siapa yg dikritisi, kita bukan taksub tapi kita ikut para ulamak dan para salafussoleh yg mengakui kekaromahan kanjeng sulthon syeikh Abd Qodir Al Jailani RA.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apa alquran dan hadidts menerangkan karomah syaikh?
      sepertinya dak ada berita. Kalaulah syaikh punya karomah yang tinggi bahkan melebihi rosul pasti rosulsudah mengabarkanya.

      Delete
  15. Orang ini bangga dgn amal ibadah nya dan merasa ibadah nya pasti akan diterima, tolong tunjukkan bukti klu amal kita akan di trima, kita cuma mengharap safaat dari Nabi dan barokah dari ulamak dan para salafussoleh

    ReplyDelete
  16. Orang ini bangga dgn amal ibadah nya dan merasa ibadah nya pasti akan diterima, tolong tunjukkan bukti klu amal kita akan di trima, kita cuma mengharap safaat dari Nabi dan barokah dari ulamak dan para salafussoleh

    ReplyDelete
  17. Orang ini sok pinter, semua itu adalah karomah yg di berikan ALLAH, klau karomah di pikir secara akal seperti inilah jadinya, semua di kritisi, orang ini bukan pandai baru belajar ilmu sebesar dzarroh saja, sdh brani mengkritisi sulthon auliyak, akal kmu itu lemah tdk akan mampu mikir tentang karomah smoga ALLAH memberi hidayah dan sadar siapa yg dikritisi, kita bukan taksub tapi kita ikut para ulamak dan para salafussoleh yg mengakui kekaromahan kanjeng sulthon syeikh Abd Qodir Al Jailani RA.

    ReplyDelete
  18. SEMUA ITU BISA TERJADI BAGI SIAPA SAJA YANG DIKEHENDAKI ALLAH, APALAGI SAYYIDI SYAIKH ABDUL QODIR QADDASALLAHU SIRROHU WANAWWARO ZHARIHAHU YANG SUDAH JELAS2 KEWALIANNYA...OLEH KARENA ITU DENGAN ADANYA MANAQIB KITA BISA MENGAMBUL IBROH SEMOGA KITA BISA MENINGKATKAN AMAL IBADAH KITA

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dikatakan dalam manaqib. Syaikh berebut nyawa dengan malaikat. Allah menyalahkan malaikat.mmmmmm super bodoh

      Delete
  19. Saya No Comen dgn maqnaqib.. ga usah bertengkar yg percaya Alhamdulillah seperti saya . Yang belum percaya semoga cepat dapat hidayah .karna ini haqq bukan kbohongan

    ReplyDelete