Sunday 27 February 2011

MERANTAU

Inilah jalan hidup yang kupilih saat ini dan yang telah Engkau pilihkan dan telah Engkau tulis jauh sebelum aku ada.Bukan karena bodoh atau tak punya daya "aku" di negriku.Sungguh,karena ini adalah garis takdir-MU.


Intinya adalah memperbaiki nasib,tapi bukan itu yang harus aku niatkan karena itu adalah hiasan semata la'ibuwwazinah.Ibadah harus kusertakan dalam niatku,Barokah-MU yang harus aku cari dan Ridho-MU yang harus menjadi tujuanku.


Mungkin dengan aku di sini,aku tahu apa yang ada disini dan yang tak ada di sana.Dengan aku disini,mungkin aku akan lebih tahu dan mengerti bagaimana menghargai orang lain,tentang rasa,karya dan hak.


Dengan aku di sini,aku ingin mengerti arti hidup sesungguhnya.Aku ingin tahu seperti apa hidup jauh dari mereka yaitu my family,aku ingin belajar bagaimana susahnya seorang "BAPAK".Aku ingin mengukur diriku,kemampuanku.Dengan aku di sini,jauh dari mereka...apa aku akan tetap menjalankan ibadahku yaitu benar-benar ikhlas untuk-MU tanpa ada siapa pun dari keluargaku yang menegurku ketika aku menjalankan maksiat,tanpa ada seorang pun dari keluargaku yang memerintahku untuk beribadah kepada-MU.Aku ingin menjadi lelaki yang lebih baik.Dan nilaiku tetap Engkau nilai di akhir hayatku oleh karena itu aku memohon kepada-MU bikhusnil khotimah di akhir hayatku untukku,bapak ibuku dan nasabku.


KERENDAHAN HATI

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar,tetapi belukar yang baik yang tumbuh di tepi danau
Kalau kamu tak sanggup jadi belukar
Jadilah saja rumput,tetapi rumput yang memperkuat tanggul di pinggiran jalan
Kalau kamu tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil tetapi jalan setapak yang membawa orang ke mata air
Tidaklah semua menjadi kapten.Tentu harus ada awak kapalnya
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadi tinggi nilai dirimu
Jadilah saja dirimu,Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri.(Taufik Ismail)