Thursday 31 May 2012

Masyaikh Salafi Berbicara Tentang Politik Kontemporer



Islamedia - Dunia politik selama ini dikenal sebagai dunia yang tabu dimasuki oleh kalangan salafi. Banyak opini, baik bersifat perseorangan maupun kelompok, dari kalangan salafi yang cenderung berpandangan negatif terhadap masalah yang satu ini. Namun ternyata tidak semuanya demikian. Hal tersebut tampak dalam sebuah konferensi yang diselenggarakan salah satu organisasi yang mulai dikenal sebagai representasi kalangan salafi, yaitu Rabithah Ulama Muslimin (Ikatan Ulama Muslim) yang diketuai oleh seorang tokoh ulama Saudi Syekh Nasir Al-Umar.


Konferensi yang diadakan di ibu kota Qatar, Doha, dan diikuti oleh 140 ulama salafi dari seluruh dunia, ditutup Kamis lalu. Pada acara penutupan, mereka mengeluarkan beberapa rekomendasi terkait permasalahan politik terkini. Tampak bagaimana para ulama salafi juga ternyata dapat berpandangan luas dan melihat permasalah politik dengan paradigma luas serta tidak hitam putih sebagaimana yang sering diduga. Namun hal itu tidak mengaburkan sikap tegas mereka, khususnya dalam masalah aqidah, yang selama ini lekat pada prinsip-prinsip mereka.

Berikut 13 point rekomendasi yang mereka keluarkan;

Monday 7 May 2012

Kunci-kunci Rizki


         Di antara kunci-kunci rizki adalah beribadah kepada Allah sepenuhnya. Saya akan membahas masalah ini –dengan memohan pertolongan kepada Allah- dari dua hal.

Pertama: Makna Beribadah Kepada Allah Sepenuhnya
Kedua : Dalil Syar’I Bahwa Beribadah Kepada Allah Sepenuhnya Adalah Di Antara Kunci-Kunci Rizki.

Pertama : Makna Beribadah Kepada Allah Sepenuhnya

      Hendaknya seseorang tidak mengira bahwa yang dimaksud beribadah sepenuhnya adalah dengan meninggalkan usaha untuk mendapatkan penghidupan dan duduk di masjid sepanjang siang dan malam. Tetapi yang dimaksud –wallahu a’lam- adalah hendaknya seorang hamba beribadah dengan hati dan jasadnya, khusyu’ dan merendahkan diri di hadapan Allah Yang Mahaesa, menghadirkan (dalam hati) betapa besar keagungan Allah, benar-benar merasa bahwa ia sedang bermunajat kepada Allah Yang Maha Menguasai dan Maha Menentukan. Yakni beribadah sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits.

      “Artinya : Hendaknya kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihatNya. Jika kamu tidak melihatNya maka sesungguhnya Dia melihatmu” [Lihat, Shahih Muslim, Kitabul Iman, Bab Bayanul Iman wal Islam wa Ihsan…., penggalan dari hadits no.5 (9), 1/39]

      Janganlah engkau termasuk orang-orang yang (ketika beribadah) jasad mereka berada di masjid, sedang hatinya berada di luar masjid.

Menjelaskan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam .

“Artinya : Beribadahlah sepenuhnya kepadaKu”.

      Al-Mulla Ali Al-Qari berkata ; ‘Maknanya, jadikanlah hatimu benar-benar sepenuhnya (berkosentrasi) untuk beribadah kepada Tuhamnu” [Murqatul Mafatih, 9/26. Lihat pula, Tuhfatul Ahwadzi, di dalamnya disebutkan : Kosongkanlah (hatimu) dari urusan-urusanmu untuk menta’atiKu” 7/140]

Kedua : Dalil Syar’i Bahwa Beribadah Kepada Allah Sepenuhnya Adalah Diantara Kunci-Kunci Rizki.

Ada beberapa nash yang menunjukkan bahwa beribadah sepenuhnya kepada Allah termasuk di antara kunci-kunci rizki. Beberpa nash tersebut di antaranya adalah.

[1] Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu , dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda.

“Artinya : Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan [1] dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)” [2]